Lokasi Penyebrangan ke SMKN3 Tanjung Pinang - Sampan
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi teman-teman
semua. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin
Sampan Tanjung Unggat
Mungkin beberapa dari pembaca yang merupakan Alumni STM atau SMKN3 Tanjung
Pinang dan kemungkinan alumni sebelum tahun 2005 tahu dan paham betul dengan
kondisi dari sampan tanjong unggat. Sekedar Flashback kemasa-masa sekolah
dahulu, tepatnya penulis merupakan alumni dari SMKN 3 Tanjung Pingan Angkatan 1999
Jurusan Teknik Mesin.
Pendaftaran SMKN3 Tg.Pinang
Seingat penulis saat pendaftaran awal di SMKN3 Tanjung pinang saat itu pesertanya
hampir 2 sampai 3 ribu orang, namun seingat penulis hanya sekitar 500 orang
yang diterima masuk kesekolah tersebut untuk semua jurusan (Elektronika, TPL,
Otomotif, Listrik dan Bangunan).
Saat pendaftaran hampir seluruh lulusan yang ada dikepulauan riau hadir
untuk mendaftarkan diri di SMKN3 Tangjung Pinang tersebut. Selain itu juga ada
1 SMK Swasta yang baru didirikan dan mulai beroperasi di Tanjung pinang
tersebut, namun jaraknya lumayan jauh dari SMKN3. Namanya adalah SMK Raja Haji
Fisabililah.
Kostan
Tepatnya saat diterima di sekolah tersebut, penulis langsung pergi
berkunjung ke kostan yang sudah sejak dulu ditentukan bahwa jika penulis lolos
masuk di SMKN3 maka penulis akan ngekost di Kawasan Tanjung Unggat yang
sekaligus adalah sebagai rumah kostan bagi abang dan sepupu penulis sebelumnya.
Jujur, saat itu belum pernah tahu lokasi dan suasanya Tanjung Unggat tersebut.
Yang penulis tahu dari abang adalah jika ingin pergi sekolah, maka kita harus
menyeberang selat dengan menggunakan sampan dan saat itu membayar Rp100,- per
orang.
Sampan Penyebrangan
Sejak mulai pendaftaran hingga sekolah dimulai, penulis sudah mulai
melakukan perjalanan ke SMKN3 tersebut dengan menggunakan sampan. Jaraknya sangat
dekat dan saat air surut maka terlihat cekungan daerah yang hanya ada air
lautnya. Lokasi selat penyebrangan tersebut berada di pinggiran galangan kapal.
Berbagai macam jenis kapal dengan trayek dalam negeri maupun luar negeri yang keluar
masuk ke dalam galangan atau dok kapal tersebut. Termasuk kapal yang penulis
sering naik untuk pulang kampung maupun ke tanjung pinang di buat dan di service
rutin disana MV. Arena.
Penulis yakin, bagi teman-teman yang tahu tentang hal tersebut pasti
senyum-senyum mengingat hal tersebut. Hehehehe…..
Kasus
Dikostan yang berada di tanjung unggat tersebut kami tinggal ber-4 yang
terdiri dari 3 orang jurusan TPL dan 1 orang jurusan Elektronika. Kami semua
berasal dari wilayah Kepulauan Riau. Suatu hari 3 orang teman penulis berniat
untuk belajar mendayung sampan dari tanjung unggat ke daratan depan (Kampung Bulang).
Setelah mendapatkan ijin dari pemilik sampan, maka sampan diberikan kepada
teman penulis tersebut dan si pemilik menunggu saja di tempat awal sampan
berada (Tanjung unggat).
Nah Sesaat sampan sudah dinaiki ketiga teman penulis dan salah satu dari mereka memegang kendali sebagai pengayuh sampan (model 2 kayuh), mereka tidak pernah mendapatkan momen yang pas bagaimana cara untuk mengayuh sampan tersebut, bahkan hingga kedua kayuhan tersebut di buka dari tempatnya dan digunakan untuk dikayuh oleh 2 orang (1 kayuhan 1 orang) heheheh… namun dikarenakan arus yang ada adalah arus balik kelaut, maka sampan mengikuti arus menuju kearah kiri (atau menjauhi tempat merapatnya sampan). Alamaaaaakkkk….
ilustrasi model sampan yang dimaksud
Mereka pun hanyut, si pemilik berlari mengikuti sampan. Namun dikarenakan
jalannya ditutupi dengan beberapa rumah sehingga mengharuskan sipemilik sampan
memutar beberapa rumah untuk terus mengejar sampan tersebut.
Hingga pada akhinya sisampan mendekati ujung dari selat tersebut yang
mana terdapat pangkalan TNI AL. Dan alhamdulilah akhirnya salah satu anggota
TNI AL tersebut membantu untuk menarik sampan tersebut ke pinggir Pelabuhan mereka.
Hahahahaha…… Terbayang kan saat pemilik sampan itu datang dan apa reaksinya
keteman-teman penulis tersebut. Hehehehe….
Kondisi Sekarang
Namun sekarang setelah penulis melihat kondisi atau foto terbaru dari
Google Map, lokasi tersebut sangat jauh berbeda dengan kondisi sebelumnya. Terlihat
sepertinya sudah ada kapal yang bersandar disana tepatnya dipinggiran Pelabuhan.
Sepertinya sudah ada proses pengerukan pasir atau lumpur pada jalur tersebut
untuk memastikan kapal bisa masuk kejalur tersebut. Meskipun dahulu juga ada
yang merapat ke Pelabuhan itu, namun kondisinya adalah jika air sedang pasang
untuk melakukan bongkar muat kayu.
Nah selain itu juga tampak dataran disebelahnya (kampung bulang) atau lokasi menuju ke SMKN3 tersebut terlihat sedikit jauh dari sebelumnya. Sebelumnya ada seperti tanjung yang menjorok kea rah selat, sehingga tidak terlalu jauh jarrah yang ditempuh saat menaiki sampan.
Beberapa kegiatan yang pernah penulis lihat saat itu adalah saat
senior-senior menaiki sampan dimana dalam keadaan full anak sekolah, maka salah
satu dari senior tersebut berdiri dan mengayun ayunkan sampan kekiri dan
kekanan, suasana teriak, ketawa, takut dan seru pun dialami saat itu….Hahahahhaha…..
Hingga kita hampir 19 tahun penulis sudah tidak pernah ke sana lagi dikarenakan
sudah berada provinsi lain. Insyaallah jika ada rejeki penulis akan kembali
kesana sekedar bernostalgia.
O ya satu lagi, kami juga pernah mengalami hal yang namanya di Tandok
saat pulang sekolah disana….hahahahah…..pasti teman-teman yang bersekolah
disana maupun dari wilayah sana tau dengan maksud penulis. Hehehehehee…..
0 Response to "Lokasi Penyebrangan ke SMKN3 Tanjung Pinang - Sampan"
Posting Komentar